TEMPO.CO, Jakarta - PT Indosat Tbk. membukukan rugi bersih sebesar Rp 716,7 miliar sepanjang tahun 2020. Hal itu berkebalikan dengan kondisi tahun sebelumnya ketika perseroan mencatat laba bersih Rp 1,57 triliun yang utamanya disebabkan oleh keuntungan penjualan menara.
Pada tahun lalu, Indosat Ooredoo mencatat total pendapatan tumbuh sebesar 6,9 persen (YoY) menjadi Rp 27,9 triliun. Selain itu pendapatan selulernya naik 11,6 persen (YoY) menjadi Rp 23,1 triliun.
Selain itu, EBITDA tumbuh 16 persen YoY mencapai Rp 11,4 triliun, akibat pertumbuhan pendapatan yang baik serta fokus perusahaan atas efisiensi operasional. Marjin EBITDA tercatat sebesar 40,9 persen, tumbuh sebesar 3,2 basis poin dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
President Director and CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama, menyatakan, pihaknya telah berhasil menjaga momentum pertumbuhan sepanjang tahun 2020. "Meskipun menghadapi berbagai tantangan pandemi Covid-19 dan kompetisi harga dari operator lain, Indosat Ooredoo terus menjalankan strategi tiga tahun," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 Februari 2021.